Dan Mereka Adalah Aku

raymunduswendi | Desember 09, 2013 |
Otakku adalah diktaktor, ialah kreator dibalik semua masalah yang ada, karena yang lain hanya manggut-manggut pada titahnya. Ia juga jadi hard disk namun sayang isinya film semua.

Telingaku adalah radar yang hanya mendeteksi suara. Baginya tanpa melihat, ia bisa tahu darimana itu bersumber, asalkan bukan buku rujukan. Dan spesial untuk kamu, ia punya satelit sendiri yang bisa mendeteksi kebohongan lewat getaran.

Mataku adalah kumpulan lensa, metamorfosanya bisa jadi kamera untuk menentukan fokus yang bagus. Tugas utamanya adalah memata-matai sebagai tugas khusus dari sang diktaktor. Tapi sayang, ia sering dipaksa begadang, hingga kadang jadi tak fokus. Kasihan.

Mulutku adalah bagian yang plinplan. Ia kadang jadi bingung ketika otak dan hati saling adu argumen. Ia bergerak dibidang tarik suara namun kadang tak bersuara jikalau sedang bingung. Ia juga menerima jasa persuapan, tapi bukan koruptor. Semua yang ada bergantung pada banyak dan komposisi suapan.

Jariku adalah harimauku, dan itu hanya berlaku ketika ia berada pada sebuah keyboad. Selebihnya ia hanyalah kuli dari sang otak yang merancang segala gerakannya.

Kakiku adalah tunjar yang selalu membuatku berdiri teguh, tanpanya aku lumpuh. Walau kini ia kadang malas berjalan jauh, itu juga karena otak yang memberinya tugas untuk sekedar menginjak pedal dan menjadi penopang ketika rodaku hanya dua.

Batangku adalah aset dan juga distributor. Ialah penyalur produk dari PT biji, padanya kutitipkan kehidupan generasi mendatang. Hanya digunakan ketika itu benar-benar sah dan halal adanya. Walau tegangnya kadang tak membuat senang, tapi ada pula yang tak senang kalau ia tak bisa tegang.

Hatiku adalah penyaring, bagai filter pada sebatang lisong. Berusaha membuat lebih baik walau kadang munafik.

Jantungku adalah bom waktu, setiap detiknya menghitung mundur hingga kelak terhenti untuk kembali pada-Nya.

Dan kamu, yang lainnya yang belum kutulis seperti di atas, itu karena aku sedang mikir baiknya kamu kuperankan jadi apa. 

Kalian memang luar bisa. Tanpa kalian, aku bukanlah apa-apa. Mungkin seonggok daging yang diumpan pada anjing.

Share to

Facebook Google+ Twitter Digg

18 komentar:

  1. "kakiku adalah tunjar yg membuatku berdiri teguh, tanpanya aku lumpuh" sumpah gue suka bgt. keren broh!

    hendrifahrezi.blogspot.com

    BalasHapus
  2. bolehlah sedikit inspiratif untuk seorang kreatif tanpa banyak basa basi karena katanya tak basi untuk di sasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tumben ketikannya benar semua, biasa kau ada jag kurang huruf boy.

      Hapus
  3. Sebatang lisong dan secangkir kopi penambah inspirasi agar "anu" menegang tanpa henti

    BalasHapus
  4. keren nih artikelnya.
    gimana dengan bulu hidungku? tanpanya aku kesulitan menyaring udara. kotoran langsung merasuki paru-paruku

    BalasHapus
  5. tanganku adalah penyangga untuk melakukan aktivitas sebagaimana mestinya,
    keren lah bro :)

    BalasHapus
  6. diriku adalah aku yang lagi baca klausa kau yang yang rapi tersusun oleh diksi termotivasi oleh karena itu aku bisa bilang kereeeeeeen
    hahaha

    BalasHapus
  7. keren nih artikelnya puitis banget:D sampai2 batangku pun juga ada, lengkap dah

    BalasHapus
  8. Puitis dan kreatif. Nice post sob.

    BalasHapus
  9. Bisa gitu ya.. Lucu tapi okelah

    BalasHapus

Manusia akan berkomentar dengan bahasa yang baik, sopan, dan santun. Silakan berkomentar yang bersifat membangun. No Rasis, No SARA, No Long orang boleh.