Zaman
sekarang perkembangan teknologi sangat pesat. Khususnya para remaja mereka
tentunya tak mau ketinggalan untuk masalah yang satu ini. Indonesia merupakan
negara yang sangat konsumtif terhadap barang yang bernama gadget. Tak banyak
yang tak tahu gadget itu seperti apa, mungkin dari segi pengertian banyak yang
tak bisa menjelaskan, tapi saya percaya mereka tau bentuk gadget itu yang
seperti apa. Sebagian kecil mereka yang mungkin tak kenal benda yang bernama
gadget adalah orang-orang tua yang hidup pada masa 300 SM, dan mereka yang
tinggal di daerah dengan keterbatasan baik infrastruktur maupun media
komunikasi. Untuk masyarakat perkotaan rasanya mustahil mereka tidak tahu.
Lalu
apa yang akan saya bahas dalam tulisan ini.
Sebagai
seorang manusia yang pernah hidup dimasa lalu dimana benda yang bernama gadget
belum begitu popular dan bahkan belum ada, saya rindu dengan masa itu. Teringat
ketika musim hujan main bola walau berenang dalam lumpur dan kubangan sapi dan
ketika pulangnya ditunggu bapak atau ibu dengan sebilah rotan atau kayu, saya
tetap ingin kembali kemasa itu. Tak hanya itu ada banyak hal-hal menarik
lainnya yang saat ini sudah agak susah ditemui. Main lompat tali, main petak
umpet, main pipit, main cengkrek dan lainnya.
Hal
yang berbeda dari kedua masa itu adalah cara interaksinya. Dulu kita
berinteraksi di dunia nyata, sedang dizaman gadget (kebanyakan) didunia maya,
dan bahkan kita mungkin tak kenal dan tak pernah bertemu dengan orang itu.
Selain interaksi, kerjasamanya juga beda. Pada zaman dulu kita ketemu langsung
dengan tim main kita, katakanlah main bola kita bisa nendang bolanya secara
nyata bahkan nekel teman juga bisa. Zaman gadget mana bisa nyata, kita cuma
nekan-nekan stik PS atau ngatur strategi di game-geme online.
![]() |
| Ilustrasi |
Nggak semuanya sih kayak gitu tergantung orangnya jga, tetapi ya itu memang terjadi. Semoga saja saya, kamu dan dia bukan satu di antara yang melakukannya.
Sumber gambar
