Siapapun yang mendengar kata tidur akan terbayang nyamannya kasur,
istirahat yang nyenyak hingga relaksasi yang diperoleh seusai tidur. Tapi yang
tak banyak diketahui adalah saat tidur tubuh juga mengalami hal-hal unik. Apa
sajakah itu?
Tak usah keburu panik, meski unik, ke-10 hal
ini dianggap normal oleh banyak pakar. Untuk lebih jelasnya, simak paparannya
seperti dikutip dari Woman's Day, berikut ini.
1. Suhu tubuh drop
"Tepat sebelum Anda tidur, suhu inti
tubuh Anda mulai menurun," ungkap Michael Breus, PhD, seorang psikolog dan
pakar tidur dari Scottsdale, AZ, dan penulis buku The Sleep Doctor’s Diet Plan:
Lose Weight Through Better Sleep.
Namun penurunan suhu ini merupakan sinyal
pada otak untuk melepaskan melatonin, yang mempengaruhi ritme kirkadian (jam
biologis) dan mengatakan kepada tubuh bahwa inilah saatnya tidur.
Suhu tubuh terendah seseorang saat tidur
terjadi sekitar pukul 2.30 pagi. Tak heran jika pada jam-jam itu Anda
terbangun, maka Anda akan merasakan dingin yang luar biasa dan mendadak butuh
selimut ekstra.
2. Berat badan turun
"Anda akan kehilangan banyak air lewat
keringat dan pelepasan udara lembab dari dalam tubuh di malam hari,"
tandas Dr. Breus.
Sebenarnya kondisi ini juga terjadi di siang
hari, namun makan/minum saat Anda terjaga tentu menghalangi penurunan berat
badan. Untuk itu agar benar-benar efektif, tidurlah minimal tujuh jam dalam
semalam.
3. Bertambah tinggi
Mungkin penambahan tingginya takkan
signifikan tapi hal ini benar-benar terjadi saat tidur. "Piringan sendi di
tulang belakang yang berfungsi sebagai alas di antara tulang-tulang terhidrasi
kembali dan membesar karena berat badan tubuh tidaklah menekan mereka, seperti
halnya ketika berdiri," terang Dr. Breus.
Apalagi jika alas tidur Anda merupakan matras
yang keras, menurut Dr.Breus, tidur miring dengan posisi meringkuk seperti
janin dalam rahim adalah posisi tidur terbaik untuk menambah tinggi badan karena
ini mengurangi beban di punggung.
4. Tekanan darah dan detak jantung menurun
Saat Anda beristirahat, tubuh memang tidak
bekerja keras untuk memompa banyak darah, sehingga sistem di dalam tubuh jadi
melambat. "Lagipula tekanan darah memang perlu menurun di malam hari
sehingga otot jantung dan sistem sirkulasi darah punya waktu untuk rileks dan
memperbaiki diri," kata Dr. Breus.
Untuk itu menurut Dr. Breus, orang-orang
dengan tekanan darah tinggi butuh tidur minimal tujuh jam di malam hari agar
terjadi penurunan tekanan darah temporer tadi, setidaknya ini mengurangi risiko
orang yang bersangkutan untuk mengalami penyakit jantung.
"Tapi jika Anda punya sleep apnea,
segera obati karena kondisi ini dapat menaikkan tekanan darah di malam
hari," tambahnya.
5. Otot melumpuh (sementara)
"Memang terdengar mengerikan, tapi ini
sebenarnya yang membuat Anda tak bisa berbuat apa-apa ketika mimpi Anda tengah
berlangsung," tandas seorang dokter penyakit dalam dan pakar tidur dari
Evanston, IL, Lisa Shives, MD.
6. Mata kedutan
Selama berada dalam tahapan REM (rapid eye
movement) saat tidur, mata akan kedutan dengan sendirinya, namun tak ada
ilmuwan yang tahu alasannya.
7. Bergairah
Seperti halnya pria yang kerap mengalami
ereksi selama berlangsungnya REM dalam tidur, ternyata wanita juga mudah
terangsang dalam kondisi yang sama. Dan hal ini tak ada hubungannya dengan
mimpi basah atau sejenisnya.
Sebab otak menjadi lebih aktif selama tahapan
REM (karena Anda bermimpi), sehingga otak membutuhkan lebih banyak oksigen, dan
aliran darah ke penjuru tubuh meningkat.
"Jadi ada semacam rangsangan klitoris
karena darah mengalir ke daerah itu dan menyebabkan pembengkakan," kata
Dr. Shives.
8. Kentut
Mungkin ini terdengar memalukan, tapi di
malam hari otot sphincter anal Anda mengendur sehingga udara mudah keluar.
Beruntung indera penciuman Anda maupun pasangan atau teman sekamar Anda
berkurang ketika tidur.
9. Kejang di penjuru tubuh
"Saat seseorang tertidur, banyak dari
mereka yang mengalami kejang di penjuru tubuh dan ini sangatlah normal,"
terang Dr. Shives. Bahkan diperkirakan 70 persen orang mengalami fenomena ini
dimana otot-otot tubuhnya tiba-tiba berkontraksi, terutama saat tidur.
Namun sejumlah pakar menduga kejang ini ada
hubungannya dengan gangguan kecemasan dan/atau pola tidur yang tak teratur,
sedangkan beberapa pakar lainnya menyebut kondisi ini tak dapat dihindari.
10. Produksi kolagen di kulit meningkat
Kolagen tak lain sebuah protein yang
berfungsi memperkuat pembuluh darah dan memberi elastisitas pada kulit.
Pasalnya ketika tidur, seseorang berada dalam
keadaan berpuasa sehingga hormon pertumbuhannya dilepaskan untuk
'memberitahukan' sel-sel lemak agar melepaskan cadangan energinya, tapi
ternyata hormon pertumbuhan juga merangsang produksi kolagen.
"Karena produksi kolagen naik saat Anda
tidur, krim pelembab wajah yang mengandung retinol dan retinoid paling baik
digunakan menjelang tidur karena produk ini dapat mendorong produksi kolagen,
melawan masalah pigmen dan keriput," saran Melanie Palm, MD, seorang
dokter ahli kulit dari Solana Beach, CA.
Sumber: Kabaena
