Sekedar mengisi kekosongan berikut adalah beberapa puisi bertema kopi yang kubuat di twitter. Meski sebelumnya sudah pernah diposting tetapi masih campur baur dengan puisi-puisi lainnya.
- Tetap hangatlah kau dalam gelasku agar tetap membuatku terjaga malam ini, sama seperti selimut menghangatkanmu di sana
- Baik kumulai pagi yang kian meninggi ini dengan secangkir kopi yang sedari tadi menunggu kapan ia akan dieksekusi.
- Semilir angin berteman sunyi, secawan kopi masih menjadi lentera sepiku malam ini.
- Ketika gelasnya tak lagi berisi, aku ditinggalnya sendiri dalam sepi hingga esok pagi datang kembali.
- Sementara disana kau bersuka hingga mabuk bersama selirmu aku takkan berduka sebab tlah kularutkan lara dalam kopiku.
- Di sini ku mabuk rindu tiada tempat lain mengadu lara hati ini selain pada selirku yang kunamai kopi.
- Deskripsi: Di sebelahku ada tumpukan revisi, dengan cangkir kopi yang setengah berisi, sedang akunya sibuk berpuisi tentang kopi.
- Kau tau, ini kopiku dan aku sedang tak ingin berbagi. Biar kunikmati dulu, sudah sana kau pergi.
- Bersama dia aku tak pernah takut melawan panjangnya malam, walau kelam sekalipun.
- Hangatnya hilangkan penat setelah lama aku berkutat dengan benda yg membuat otakku penat. Seteguk kopi mampu cairkan pikiranku.
- Kembalinya hujan dimalam ini menjadikan aku tak tentu rudu, ada rindu. ku sesap lagi kopi tuk hangatkan dan tenangkan diri, biarlah berlalu.
- Dari seteguk kopiku pagi ini, ada setumpuk semangat yang coba bangunkanku dari tidurku selama ini.
- Tersirat dalam tiap sesap yang kau nikmati, tertuang tumpah dalam secangkir kopi pagi ini.
- Berteman kopi di kala sendiri, berkalung mimpi dalam kesunyian, kuanggap semua itu sebagai metamorfosa rindu
- Hujannya selesai, dinginnya terasa abadi, mungkin secangkir kopi adalah jawaban tepat temani dan hangati sepiku malam ini.