Otakku
adalah diktaktor, ialah kreator dibalik semua masalah yang ada, karena yang
lain hanya manggut-manggut pada titahnya. Ia juga jadi hard disk namun sayang
isinya film semua.
Telingaku
adalah radar yang hanya mendeteksi suara. Baginya tanpa melihat, ia bisa tahu
darimana itu bersumber, asalkan bukan buku rujukan. Dan spesial untuk kamu, ia
punya satelit sendiri yang bisa mendeteksi kebohongan lewat getaran.
Mataku
adalah kumpulan lensa, metamorfosanya bisa jadi kamera untuk menentukan fokus
yang bagus. Tugas utamanya adalah memata-matai sebagai tugas khusus dari sang
diktaktor. Tapi sayang, ia sering dipaksa begadang, hingga kadang jadi tak
fokus. Kasihan.
Mulutku
adalah bagian yang plinplan. Ia kadang jadi bingung ketika otak dan hati saling
adu argumen. Ia bergerak dibidang tarik suara namun kadang tak bersuara jikalau
sedang bingung. Ia juga menerima jasa persuapan, tapi bukan koruptor. Semua
yang ada bergantung pada banyak dan komposisi suapan.
Jariku
adalah harimauku, dan itu hanya berlaku ketika ia berada pada sebuah keyboad.
Selebihnya ia hanyalah kuli dari sang otak yang merancang segala gerakannya.