Ketika kejujuran yang mereka inginkan. Ini ceritaku.

raymunduswendi | September 24, 2013 | | 5 Comments so far
Eng ing eng...
“Jujur itu sangat sulit, kecuali kepepet” Kutipan tersebut kutemui beberapa waktu lalu di satu media jejaring sosial bernama twitter. Entah kenapa dalam waktu yang berdekatan, seakan setelah mengupdet  kutipan tersebut di Facebook, kejujuran perasaanku terhadap seseorang dipertanyakan. Sebenarnya bukan status itu yang menyebabkan pertanyaan itu timbul. Hanya saja aku merasakan moment update status itu berdekatan sekali dengan pertanyaan yang muncul. Dan sepertinya keadaan dan desakan itu telah membuat aku kepepet yang artinya aku harus jujur, walaupun katanya kejujuran itu kadang menyakitkan. Ia menyakitkan karena harus mengingat dan memutar balik waktu yang telah lama berlalu serta kenangan lama yang akan terkenang kembali. Yah, ini sebagai awalan saja.

Kejadian ini terjadi sekitar lima tahun yang lalu. Berawal dari bahu yang telah disandari seseorang. Sebuah rasa yang berbeda tumbuh menjelma menjadi rasa yang nampaknya akan berujung indah. Entah apa yg menjadi alasan kenapa bahu itu dengan mudah dan rela aku berikan padamu untuk bersandar. Itu tampak refleks yang masih murni dan alami.

Melihat Kepribadian Seseorang dari Selera Memilih Kopi

raymunduswendi | September 21, 2013 | Jadilah yang pertamax!
Bagi penggemar kopi, menentukan jenis kopi yang akan diminum maupun cara penyajiannya tidak bisa sembarangan kareba masing-masing memberikan citarasa berbeda. Bahkan menurut penelitian juga bisa mencerminkan kepribadian seseorang.
Hal itu terungkap dalam penelitian seorang psikolog klinis, Dr Ramani Durvasula. Pengamatan yang dilakukan terhadap 1.000 penggemar kopi menunjukkan beberapa kecenderungan sebagai berikut:
1. Kopi berbuih
Seseorang yang memilih kopi berbuih seperti cappuccino misalnya, cenderung obsesif dan suka mengatur.
2. Kopi latte
Penggemar kopi latte cenderung ingin menyenangkan orang lain. Suka menolong, tapi kurang perhatian pada dirinya sendiri. Kecenderungan lainnya adalah neurotik alias mudah mengeluh, merasa dirinya paling menderita di seluruh dunia.
3. Kopi hitam
Pilihan untuk minum kopi hitam menunjukkan bahwa seseorang tidak suka omong kosong, kalau bicara langsung pada inti masalah. Pola berpikirnya sederhana, pendiam dan gampang berubah mood, dan susah diatur.
4. Kopi instant
Penggemar kopi instant punya kecenderungan suka menunda, terlalu santai dan kurang menghargai waktu.
5. Kopi manis
Selalu memesan kopi dengan banyak pemanis, baik yang frozen maupun blended, cenderung pemberani dan agak kekanak-kanakan. Jika sudah cukup berumur, bisa dikatakan tetap berjiwa muda.
6. Ekstra kafein dan banyak buih
Selalu pesan kopi yang double decafinated dengan lebih banyak buih menunjukkan bahwa seseorang cenderung obsesif, suka mengatur, dan sangat memperhatikan detail.
Meski temuannya cukup menarik, Dr Durvasula sendiri tidak menganggapnya terlalu serius. Baginya selalu ada kemungkinan bagi manusia untuk mengubah sifat, tanpa harus diikuti perubahan selera dalam minum kopi.
"Kepribadian kita tidak lebih dipengaruhi oleh selera minum kopi, dibandingkan oleh zodiak kita," kata Dr Durvasula seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (20/9/2013).