Berdiri aku disini
Di depanku sendiri
Terasing dalam kebisingan
Menghadapi jiwa-jiwa muda yang hanya bisa bicara tanpa bisa merasa
di antara mereka ada yang terluka
Bicara banyak tiada guna
Sebab kau hanya anggap aku sebatang tunggul hina tak berguna
Yang tak dapat memberimu makna akan sakitnya dunia
Enthlah pikiran apa yang ada dalam otak encer yng akan tercecer
itu
Ketika buih-buih liur keluar muncrat berserak karena teriak
Tak hiraukan obrolan kalian di sana
Tidak juga kau yang di sana juga di sini
Maaf saya menunjuk,
karena mulut takan lagi cukup untuk ucap kata agar kalian turut
apalagi ucapkan ssssstttt….
Kau takkan pernah tahu
Dalam hatiku sakit hati
Kau takan pernah sadar berapa banyak cacian yang keluar dari mulut
ini
Dan kau takan mampu membayar nasihat yang keluar dari mulut kasar
yang selalu membuat gusar tapi penuh makna.
Pontiak, 9 November 2011